BeritaInternasional

Dosen Universitas Bina Sarana Informatika Berikan Training Bidang Keuangan Kepada Staf Kementerian Transportasi dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste

321
×

Dosen Universitas Bina Sarana Informatika Berikan Training Bidang Keuangan Kepada Staf Kementerian Transportasi dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste

Share this article
Dosen Universitas Bina Sarana Informatika Berikan Training Bidang Keuangan Kepada Staf Kementerian Transportasi dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste

Kementrian Transportasi dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste mengambil langkah penting dalam meningkatkan pengetahuan pegawainya dalam bidang Manajemen Keuangan Proyek. Mereka mengirimkan 29 staf untuk mengikuti pelatihan di Jakarta yang berlangsung dari tanggal 18 – 22 Desember 2023. Mitra pelatihan adalah Focus Techno Media, Yogyakarta dan Ikatan Pemandu Museum Indonesia (IPMI), Jakarta.

Bertempat di Blue Sky Hotel Petamburan, Jakarta, kegiatan training hari pertama dibuka oleh Bapak Aldo sebagai perwakilan MTC Timor Leste, Bapak Purwana sebagai perwakilan dari Focus Techno Media dan Bapak Amat Kusaini Al Alexs sebagai Koordinator Narasumber sekaligus Ketua IPMI.

Pada sesi kesembilan, Helmy Ivan Taruna, SE Ak, MBA, CA, ASEAN CPA – Dosen Universitas Bina Sarana Informatika memberikan materi tentang Administration and Financial Management.

Pemateri mengemukakan bahwa Administrasi dan Manajemen Keuangan suatu proyek adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan suatu proyek. Tanpa administrasi perkantoran dan manajemen keuangan yang baik, maka suatu proyek bisa tidak akan berhasil dalam menjalankan aktivitasnya. Diterangkan juga beberapa rasio keuangan yang dipakai untuk menilai aktivitas suatu proyek, seperti Rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan beberapa analisa rasio yang biasa dipakai dalam menganalisa suatu proyek. Seperti manajemen kas, manajemen piutang, manajemen persediaan, dan manajemen modal.

“Dalam menerapkan manajemen modal kerja, ada berbagai kebijakan  yang bisa dilakukan seperti kebijakan konservatif, dimana kebutuhan dana lebih banyak dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang. Kebijakan moderat, dimana kebutuhan dana jangka panjang dibelanjai oleh sumber dana jangka panjang dan sebaliknya kebutuhan dana jangka pendek dibiayai oleh sumber dana jangka pendek. Terakhir kebijakan agresif apabila kebutuhan dana lebih banyak dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek “papar Helmy. Peserta training terlihat sangat antusias dan bersemangat selama mengikuti pelatihan. Hal ini terlihat dari pertanyaan yang diajukan kepada pemateri dan juga sharing pengalaman antara pemateri dan perserta.

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *